بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Baiklah para sahabat semua dalam postingan yang kedua ini saya ingin sedikit berbagi untuk sahabat "Di Balik Cahaya"... Pengertian iman dalam artian "percaya" dan iman dalam artian ''ingat Allah"....
Yang pertama sekali iman dalam artian percaya mungkinkah kita benar-benar bisa dalam pelafazsannya kita mengucapkan "percaya...percaya...percaya... Nah disinilah banyak para ulama yang hanya memahami syari'at saja tanpa mau berhakikat... sebagai tuntunan mereka Al Insan(sembah Allah seakan-akan engkau melihatNYA, jika engkau tidak bisa melihatNYA sesungguhnya Dia(Allah melihat) engkau. Dari sini dapat kita pahami mana sebenar-benarnya iman yang dengan ilmu dengan iman yang abal-abal. Karena Islam itu kenal dulu baru beriman... Setelah beriman maka selanjutnya menyembah, syaratnya harus ingat dulu seperti dalam,
Firman Allah QS.Al- Hadid (57) : 16 .
Artinya
:
“(Belumkah datang)
maksudnya apakah belum tiba saatnya (bagi orang-orang yang beriman) ayat ini
diturunkan berkenaan dengan kelakuan para sahabat, yaitu sewaktu mereka banyak
bergurau (untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan mengingat apa yang telah
diturunkan kepada mereka) dapat dibaca Nazzala dan Nazala (berupa kebenaran)
yakni Alquran (dan janganlah mereka) di'athafkan kepada lafal Takhsya'a
(seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab kepadanya) mereka
adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani (kemudian berlalulah masa
yang panjang atas mereka) yaitu zaman antara mereka dan nabi-nabi mereka telah
berlalu sangat lama (lalu hati mereka menjadi keras) tidak lunak lagi untuk
mengingat Allah. (Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik).”
Jadi, menurut saya iman itu adalah "Ingat Allah"... Jika belum bisa kita mengingat Allah menyuruh kita untuk memperbanyak melazim-lazimkan mengebut namaNYA yaitu Dzikrillah... Nabi Muhammad untuk menuju ke tingkat iman ini Nabi mengerjakan Khalwat yaitu di gua Hiro' pada umur 40 tahun barulah Nabi mendapatkan wahyu yang pertama kali yaitu:
surat QS. Al ‘Alaq sebanyak 5 ayat yang artinya:
“001. (Bacalah) maksudnya mulailah membaca dan memulainya (dengan menyebut
nama Rabbmu yang menciptakan) semua makhluk.
002. (Dia telah menciptakan manusia) atau jenis manusia
(dari 'alaq) lafal 'Alaq bentuk jamak dari lafal 'Alaqah, artinya segumpal
darah yang kental.
003. (Bacalah) lafal ayat ini mengukuhkan makna lafal
pertama yang sama (dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah) artinya tiada seorang pun
yang dapat menandingi kemurahan-Nya. Lafal ayat ini sebagai Haal dari Dhamir
yang terkandung di dalam lafal Iqra'.
004. (Yang mengajar) manusia menulis (dengan qalam) orang
pertama yang menulis dengan memakai qalam atau pena ialah Nabi Idris a.s.
005. (Dia mengajarkan kepada manusia) atau jenis manusia
(apa yang tidak diketahuinya) yaitu sebelum Dia mengajarkan kepadanya hidayah,
menulis dan berkreasi serta hal-hal lainnya.
Ilmu, Iman, Amal, Taqwa
Dengan ilmu kita jadi beriman di Iman
ini bukan hanya Percaya, tapi Iman disini adalah Li Dzikri… (Ingat Allah di
kala apa saja… dan mulailah kita beramal sesuai yang kita kuatkan untuk diri
kita agar kita mendapat syafaat Nabi dan
wafat dalam khusnul khatimah…
Hudallilmuttaqin berarti petunjuk bagi
orang yang bertaqwa, yaitu orang yang (telah) berilmu, beriman dan beramal.
Berati juga harus mengetahui tahap mengetahui/mengenal yang ghaiq baru
selanjutnya kewajiban lainnya dapat dilaksanakan sperti sholat dsb. QS.
Al- Baqarah (2) : 1-5 yang artinya :
الم
001. (Alif laam miim)
Allah yang lebih mengetahui akan maksudnya.
ذلك الكتاب
لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى
لّلْمُتَّقِينَ
002. (Kitab ini) yakni
yang dibaca oleh Muhammad saw. (tidak ada keraguan) atau kebimbangan (padanya)
bahwa ia benar-benar dari Allah swt. Kalimat negatif menjadi predikat dari subyek
'Kitab ini', sedangkan kata-kata isyarat 'ini' dipakai sebagai penghormatan.
(menjadi petunjuk) sebagai predikat kedua, artinya menjadi penuntun (bagi
orang-orang yang bertakwa) maksudnya orang-orang yang mengusahakan diri mereka
supaya menjadi takwa dengan jalan mengikuti perintah dan menjauhi larangan demi
menjaga diri dari api neraka.
الذين يُؤْمِنُونَ بالغيب وَيُقِيمُونَ الصلاة وَمِمَّا رزقناهم يُنفِقُونَ
003. (Orang-orang yang
beriman) yang membenarkan (kepada yang gaib) yaitu yang tidak kelihatan oleh
mereka, seperti kebangkitan, surga dan neraka (dan mendirikan salat) artinya
melakukannya sebagaimana mestinya (dan sebagian dari yang Kami berikan kepada
mereka) yang Kami anugerahkan kepada mereka sebagai rezeki (mereka nafkahkan)
mereka belanjakan untuk jalan menaati Allah.
والذين يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وبالأخرة هُمْ يُوقِنُونَ
004. (Dan orang-orang
yang beriman pada apa yang diturunkan kepadamu) maksudnya Alquran, (dan apa
yang diturunkan sebelummu) yaitu Taurat, Injil dan selainnya (serta mereka
yakin akan hari akhirat), artinya mengetahui secara pasti.
أولئك على هُدًى
مّن رَّبّهِمْ وأولئك هُمُ
005. (Merekalah), yakni
orang-orang yang memenuhi sifat-sifat yang disebutkan di atas (yang beroleh
petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung) yang akan
berhasil meraih surga dan terlepas dari siksa neraka.
“Allah itu ghaiq bagi orang yang yang tidak
mengenalnya. Sedang bagi orang yang sudah kenal, Allah itu terang dan nyata”.
Empat macam tugas Rasul
a.
Mengeluarkan
manusia dari kesesatan (Menyembah Allah)
b.
Memperbaiki
akhlaq manusia. Dulukan Allah untuk semua perbuatan
QS. Al – Anbiya (21) : 27. Yang artinya :
“027. (Mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan) mereka sama sekali
tidak pernah berkata melainkan setelah ada firman-Nya (dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya) yakni setelah diperintahkan oleh-Nya”.
"Robbi sodhri shorli wayaa sirli amri wahlul utdathamilisani ya qa'hu qahuli"
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar